ABM Investama Preloader

Article

Sewatama Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 Triliun

Image

Jakarta, 24 Oktober 2012 - PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), anak perusahaan dari PT ABM Investama Tbk. (ABM) yang bergerak pada penyediaan jasa ketenagalistrikan terpadu hari ini melakukan penawaran umum untuk menerbitkan surat utang Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.

Surat utang yang diterbitkan Perseroan tersebut dibagi kedalam jenis Obligasi konvensional sebanyak-banyaknya 80 persen dengan tenor tiga dan lima tahun dan 20 persen merupakan Sukuk Ijarah dengan tenor lima tahun. Penawaran umum ini diumumkan oleh Presiden Direktur Sewatama, Hasto Kristiyono usai pertemuan Due Diligence Meeting dan Public Expose di Jakarta (24/10) didampingi oleh Penjamin Pelaksana Emisi yaitu, PT Mandiri Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities Indonesia.

Bermodal peringkat idA untuk korporasi, idA untuk Obligasi dan idA(sy) untuk Sukuk Ijarah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Perseroan berencana memanfaatkan dana hasil penerbitan tersebut untuk pembayaran sebagian utang bank dan modal kerja. Dadang Suryanto, Director-Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas mengatakan “Perseroan memiliki rekam jejak kinerja yang sangat baik. Dalam periode 2007 hingga 2011 pendapatan Perseroan bertumbuh pesat secara CAGR 23,9% dari Rp427 miliar menjadi Rp 1 triliun. Per Juni 2012, Perseroan sudah membukukan pendapatan sebesar Rp591 miliar. Pertumbuhan tersebut diiringi juga oleh peningkatan marjin. Marjin laba kotor meningkat menjadi 38,6 % dari sebelumnya 22% dan marjin laba operasi meningkat menjadi 28,1%. ”

“Marjin EBITDA meningkat menjadi 55,4% dari 23,4% dan marjin laba bersih meningkat menjadi 15,5% dari 3,7%, dengan laba bersih yang tumbuh pesat secara CAGR menjadi sebesar 77% dari Rp16 miliar menjadi sebesar Rp156 miliar. Per Juni 2012, Perseroan telah membukukan laba bersih sebesar Rp92 miliar sehingga menjadikan penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini layak untuk dilirik.” lanjut Dadang.

Sementara itu, Tjeng Susanty Wijaya, Direktur PT DBS Vickers Securities Indonesia mengatakan, “Dukungan pemegang saham yang kuat dari grup ABM yang juga merupakan anak perusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo, pemilik ATPM Catepillar sebagai pemain besar di Industri peralatan berat Indonesia menjadikan kekuatan Perseroan untuk bersaing di pasar semakin kuat. Dalam dua tahun terakhir, modal ditempatkan dan disetor penuh mengalami dua kali peningkatan. Pada Oktober 2009 modal ditempatkan dan disetor penuh ditingkatkan dari Rp500 juta menjadi Rp150 miliar. Kemudian, pada Juni 2012, bertambah lagi sebesar Rp50 miliar, USD 55 Juta dan Rp2,6 miliar.

Lebih lanjut, Tjeng Susanty Wijaya mengatakan Sewatama merupakan perusahaan pertama dalam industrinya yang terjun ke pasar obligasi. Hal ini akan menambah gairah dunia pasar obligasi di Indonesia dikarenakan jenis obligasi yang ada akan semakin beragam di pasar yang memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi portfolio investasi. Peringkat dari Pefindo yang diraih oleh Perseroan ini sudah berada di atas rata-rata country rating yang merupakan tingkatan peringkat investasi yang sangat menarik.

Hasto mengatakan bahwa peluncuran Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 dan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 merupakan salah satu strategi perusahaan untuk bertumbuh sehingga dapat membantu rencana peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, baik itu kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan pertumbuhan industri nasional. “Indonesia memiliki kebutuhan akan listrik mencapai 334 TWh hingga tahun 2019 mendatang. Kami ingin turut serta membantu mencapai peningkatan tersebut sekecil apapun bentuk kontribusi yang kami mampu dan miliki.” lanjut Hasto.

Dengan pengalaman dan keahlian dalam pelayanan sumber energi terintegrasi selama lebih dari 20 tahun, Sewatama melalui divisi Temporary Power, Operation & Maintenance, Pillar dan Long Term Power Solution, Perseroan yakin akan keahlian yang dimiliki untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio kelistrikan di seluruh Indonesia.

Perseroan telah membuktikan keahlian operasional dalam industri ketenaga listrikannya dengan memiliki berbagai portfolio pengembangan diberbagai jenis pembangkitan. Saat ini jenis pembangkitan yang dapat dilakukan oleh Perseroan meliputi pembangkitan berbahan bakar gas, batubara, diesel dan energi terbarukan melalui tenaga mini hidro di kawasan Indonesia Timur. Ke depan, Perseroan akan meningkatkan kapasitas keahlian melalui berbagai jenis portfolio yang akan membantu peningkatan ketersambungan listrik baik di Indonesia maupun kebutuhan mancanegara.

Menutup kegiatan Due Diligence Meeting dan Public Expose Perseroan hari ini, Dadang Suryanto menegaskan bahwa dengan resiliensi pasar Obligasi di Indonesia terhadap gejolak pasar global mengakibatkan yield spread obligasi korporasi masih lebih tinggi dibandingkan historical long term average. “Kami masih merekomendasikan investor untuk overweight di pasar obligasi korporasi dikarenakan menariknya yield spread yang ditawarkan oleh Obligasi Perseroan dan perekonomian domestik yang diperkirakan masih akan terus membaik kedepannya.” tandas Dadang.