ABM Investama Preloader

Article

ABM Investama Rampungkan Kontrak Batubara ke Tiongkok

Image

Dengan rampungnya kontrak penjualan tersebut, perseroan tinggal menyisakan sekitar 1,5 juta ton lagi dari target penjualan tahun ini yang dicanangkan sebesar 5,5 juta ton

Kejar target penjualan, PT ABM Investama Tbk (ABMM) segera merampungkan kontrak penjualan batubara sebanyak 2 juta ton per tahun ke Tiongkok.

Menurut Corporate Stratefy ABMM, Yovie Priadi, dengan rampungnya kontrak penjualan tersebut, perseroan tinggal menyisakan sekitar 1,5 juta ton lagi dari target penjualan tahun ini yang dicanangkan sebesar 5,5 juta ton.

"Target penjualan batubara kami tahun ini sebesar 5,5 juta ton, 2 ton sudah dikontrak oleh pembeli dari India, 2 ton lagi masih dijajaki dengan pembeli dari Tiongkok yang kami harap selesai dalam 1-2 bulan mendatang atau sekitar Mei-Juni mendatang," katanya di Jakarta, hari ini.

Yovie mengatakan, dengan berhasil memenuhi target penjualan maka seluruh batubara yang diproduksi anak usaha ABMM yaitu PT Reswara Minergi Hartama akan terserap oleh para pembeli.

Perseroan sendiri menargetkan produksi 5,5 juta ton pada tahun ini, meningkat dari produksi tahun 2011 sebesar 2,2 juta ton.

"Untuk sisa produksi sekitar 1,5 juta ton akan kami jual di pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, dan sedikit ke pasar domestik," ujarnya.

Usaha tambang batubara diyakini akan memberikan kontribusi terbesar ABM Investama dalam 3-4 tahun mendatang. Saat ini, kontribusi pendapatan masih didominasi jasa kontrak penambangan oleh anak usaha PT Cipta Kridatama.

Seperti diberitakan sebelumnya, perseroan menargetkan pendapatan di 2012 meningkat sebesar 50 persen atau menjadi Rp9,39 triliun dari perolehan pendapatan di 2011 yang tercatat sebanyak Rp6,63 triliun.

Sementara laba bersih ditargetkan meningkat sebesar 150 persen dari Rp415,74 miliar di 2011 menjadi Rp1,03 triliun di 2012. Pendapatan tersebut akan diperoleh dari usaha tambang batubara, kontrak pertambangan, jasa kelistrikan, serta logistik dan engineering services.

Copyright : Berita Satu (Ivan Dasa Saputra/ Ayyi Achmad Hidayah)