ABM Investama Tahan Laba untuk Perkuat Struktur Modal
Metrotvnews.com | Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT ABM Investama Tbk (ABMM) memutuskan laba perseroan di 2016 akan digunakan untuk memperkuat modal perusahaan. Adapun keputusan ini diharapkan bisa memperkuat daya saing di tengah sengitnya persaingan bisnis sekarang ini.
"Ini dilakukan untuk mendukung strategi perseroan," tutur Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga, dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis 11 Mei 2017.
Selain meningkatkan kapasitas bisnis batu bara, fokus ABM di 2017 adalah terus memperkuat neraca keuangan dengan memangkas utang serta meningkatkan utilisasi dan produktivitas aset. Sesuai dengan strategi jangka panjang ABM untuk melakukan balance portofolio, perseroan memperkuat bisnis non batu bara seperti di sektor ketenaga listrikan dan jasa logistik.
"Sektor logistik akan menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis ABM di masa depan Populasi yang makin besar dan aktivitas ekonomi yang semakin dinamis memberikan peluang pertumbuhan yang sangat besar bagi jasa logistik di Indonesia," kata Adrian
Perseroan pun akan terus menjaga momentum pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan potensi pemulihan harga batu bara melalui peningkatan produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Strategi tersebut terbukti efektif dalam memperkuat kinerja perseroan selama 2016 dan berlanjut hingga tahun ini.
Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara menambahkan pemulihan batu bara setelah mencapai titik terendah dalam lima tahun, menjadi katalis utama peningkatan kinerja perseroan pada tahun lalu.
"Pemulihan harga batu bara dan strategi efisiensi yang telah kami lakukan sejak 2014 menjadi kunci dari perbaikan fundamental ABM di 2016. Kami akan meningkatkan produksi batu bara, sehingga kenaikan permintaan di negara besar seperti Tiongkok dan India dapat dioptimalkan," jelas Andi usai RUPST.
Selama 2016, total produksi batubara ABM mencapai 6,4 juta ton per tahun dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 9 juta ton per tahun di 2017 yang akan dipasarkan ke Tiongkok, India dan juga domestik.
Pada 2016, ABM Investama mencatat pendapatan sebesar USD 590,7 juta dengan EBITDA sebesar USD166,0 juta-meningkat sebesar 23,1 persen dibandingkan dengan di 2015. Pada periodeini, perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar USD12,6 juta, yang membaik dibandingkan 2015, di mana ABM mencatat rugi bersih senilai USD38,1 juta.
Sepanjang 2016, ABM juga mampu melakukan refinancing utang dan memangkas kewajiban hingga mencapai USD110 juta.
Penulis : Ade Hapsari Lestarini