Sewatama Jual Beli Listrik Pembangkit Listrik Biogas dengan PLN
REPUBLIKA.CO.ID | JAKARTA - Melalui anak perusahaannya, PT Nagata Bio Energi, PT Sumberdaya Sewatama, Senin (25/4), secara resmi menjalin kesepakatan jual beli tenaga listrik (powerpurchase agreement / PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Suka Damai berkapasitas 2,4 MW,
"Dengan sudah ditandatanganinya perjanjian ini, kami akan segera lakukan pekerjaan konstruksi pembangunan pembangkit. Kami harapkan pembangkit sudah bisa beroperasi dan mendukung program kelistrikan di wilayah Kalimantan Selatan dalam waktu satu tahun mendatang," kata Direktur Utama PT Nagata Bio Energi Elan BFuadi, di kantor pusat PLN Jakarta, Senin (25/4).
PLTBg Suka Damai berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Proyek ini merupakan kerja sama built own tranfer (BOT) antara PT Nagata Bio Energi dengan PT Suryabumi Tunggal Perkasa, anak perusahaan dari PT Eagle High Plantation Tbk. Kesepakatan kerja sama keduanya ditandatangani pada Juni 2015 lalu di Jakarta.
"Kami juga siap bantu pemilik kebun lain untuk dapat lebih unggul dalam bersaing melakukan penjualan produk olahan kelapa sawit di dunia dengan mengurangi emisi limbah melalui konversi energi," kata Elan menambahkan.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM dan PLN, menurut Elan sangat kooperatif dan memudahkan manajemen PT Sumberdaya Sewatama untuk selalu berdialog dan berkonsultasi, membahas dan membicarakan berbagai persyaratan dan ketentuan yang dibutuhkan hingga tercapainya momentum PPA.
Pengembangan pembangkit listrik ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (palm oil mills effiuent / PQME) yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit hasil dari perkebunan PT Eagle High Plantation. Dalam prosesnya, POME yang dihasilkan mengeluarkan gas metana yang kemudian disalurkan sebagai bahan bakar mesin pembangkit listrik.
Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama Vovie Priadi menyatakan, pihaknya memiliki sejumlah tim yang andal di bidang ketenagalistrikan, baik untuk pembangkitan termal maupun energi bam terbarukan.
Yovie mengungkapkan, pihaknya memiliki fleksibilitas mekanisme kerja sama yang tentunya menguntungkan bagi pemilik perkebunan. Khususnya untuk Eagle High grup ini, kesepakatan disetujui untuk bekerja sama menggunakan metode EOT (build operate transfer).
Skema ini selain memberikan keuntungan efisiensi biaya dan nilai tambah pada masa berakhirnya kerja sama juga mendatangkan kemudahan lain, yaitu untuk tetap berfokus bagi pemilik kebun kepada core business-nya, yaitu memproduksi dan menjual prdoduk kelapa sawit.